Tuesday, August 20, 2013

[Dialog Drama] Sebuah Jawaban

"Kenapa harus menyerah?"
"Karena berulang kali kita mencoba bertahan selalu gagal..."

"Apa memang harus selesai?"
"Sekalipun kita lanjutkan pun tak akan baik... setidaknya tak pernah baik..."

"Tapi menyerah bukanlah jawaban"
"Bertahan pun bukan jawaban yang tepat"

"Kamu yakin kita selesai?"
"Seyakin kamu saat membuat air mataku jatuh..."

"Aku terlanjur nyaman sama kamu"
"Terkadang terlalu nyaman adalah alasan untuk bersikap seenaknya"

"Berpisah cuma bikin kita sakit"
"Apa bedanya jika kebersamaan kita pun selalu saling menyakiti?"

"Maafin aku"
"Tetes air mataku yang jatuh jumlahnya lebih banyak dibanding permohonan maafmu"

"Jangan tinggalin aku"
"Kamu yang membiarkan aku pergi"

"Tolong jangan pergi"
"Beri aku alasan untuk bertahan sekali lagi"

"Aku cinta sama kamu"
"Apakah selalu membuatku menangis adalah apa yang kamu sebut cinta?"

"Aku janji akan berubah"
"Ingat tidak sudah berapa janji yang kamu ingkari?"

"Aku masih butuh kamu"
"Aku pun butuh kasih sayang, bukan malah dibuat menangis terus..."

"Aku mohon"
"Jangan memohon, aku bukan siapa-siapa"

"Sekali lagi, maafin aku"
"Kita selesai..."

Jika menyerah bukanlah jawaban, dan bertahan pun bukanlah jawaban yang tepat, ikuti kata hatimu...

Saturday, August 3, 2013

Won a quiz!



Good morning!I won a quiz and got such a very sweet and lovely gift. Yes, I got "Sole Mate" book! Yaaay! This book is a "Kumcer" about shoes, love, and things around. My friend @riesna_ is one of the writer. I love this book. 3

Thursday, August 1, 2013

Saya

Saya sudah terlalu ingat pada apa-apa yang harusnya dilupakan

Saya adalah apa-apa yang seharusnya masih kamu genggam, bukan hanya diingat

Saya adalah sebuah lupa yang masih ingin berdiam di ladang kepalamu

Saya adalah separuh kamu yang terbantahkan
Baik oleh kamu, maupun takdir

Saya adalah sebuah ada yang kamu tiadakan

Jakarta, 1 Agustus 2013
Pukul 1.30 pagi

Tuesday, July 23, 2013

[Resep Masakan] Ayam Goreng Tradisional

Udah lama banget gue nggak posting tentang resep masakan atau semacamnya. Nah, sekarang gue mau coba sharing lagi. Kali ini gue mau share resep "Ayam Goreng Tradisional". Mungkin kalo lo googling resep masakan ini udah banyak lah yang ngeshare, dan sebagian besar hampir sama resepnya. Tapi kalo ala gue ada tambahan sedikit bumbu biar lebih gurih. Let's check it out.

Yang pertama, pastikan lo sehat. Kalo nggak sehat, lemes, gimana mau masak? Ye kan?
Oke, yang kedua siapin bahan-bahannya dulu.

Bahan-bahan :
- Setengah ekor ayam segar nan montok (jangan ayam kampus ya)
- 4 siung bawang putih
- garam
- penyedap
- Tumbar Miri Jahe (ketumbar, kemiri, jahe) secukupnya *hedehh* *dangdut*
- kunyit
- lengkuas
- 2 lbr daun salam
- 1 batang sereh (digeprek)
- satu lagi, 2 lbr daun jeruk. (Bagi gue ini perlu, biar ayamnya wangi dan seger)
- air secukupnya

Cara memasak :
1. Haluskan bumbu-bumbu kecuali salam, sereh, dan daun jeruk. (Kalo gue sih lebih suka ngulek ketimbang blender, rasanya lebih enak. Nguleknya jangan terlalu halus biar ada remah-remahannya nanti)
2. Tumis bumbu halus bersama salam, sereh, dan daun jeruk.
3. Setelah tumisan bumbu harum, masukan potongan ayam.
4. Tambahkan air perlahan dan sedikit-sedikit lalu aduk. Ulangi terus.
5. Ungkep sampai air habis.
6. Setelah diungkep, goreng ayam hingga kecoklatan
7. Siap disajikan.

NB : bumbu-bumbu di atas yang nggak tertulis jumlahnya, pakai takaran kira-kira. Hehehe.

Gue masak ayamnya udah dari kemaren sebenernya. Cuma baru kepikiran posting ya sekarang ini. Udah segitu aja dulu. Mohon maaf kalau agak susah dimengerti. ^^

Monday, July 22, 2013

Manis Setengah Pekat

Untuk @penagenic,

Aku selalu terkagum membaca barisan aksaramu
Betapa cantik rindumu yang rebah dalam kata-kata
Pun jua kalut mampu kau selimuti dengan huruf-huruf kemayu

Sudah berapa kali senja tanpa temu yang kita lewati di bulan yang suci ini?
Sudah berapa kali kita berbuka puasa dengan sepi di meja makan masing-masing?
Hanya berakhir dengan perhatian yang terbagi...
Antara pertemuan aksara yang virtual di layar kecil dan makanan berbuka yang baru seperempat habis

Disini...
Teh manis yang setengah pekat selalu kusediakan dua cangkir di meja
Kolak pisang kesukaan yang juga setengah pekat pun selalu ada dalam dua mangkuk sedang
Barangkali tiba-tiba ada ketukan di pintu rumah yang berasal dari tanganmu

Disini...
Hanya kasur dingin itu saja yang kubiarkan teracak
Membiarkan cerita-cerita rindu bekas semalam dan malam-malam sebelumnya tergeletak
Pun kupikir untuk apa kurapikan kasur itu jika hanya aku sendiri yang membuatnya tak keruan, bukan kita?

Aku terlalu rapuh untuk bertele-tele sedangkan rindu-rindu hanyut ini serasa tak kuat lagi dibendung.

Tertanda @fika_hamzah, yang sedang sangat susah mewaraskan pikiran yang gila karenamu

Jakarta, 22 Juli 2013
Pukul 4.33 sore.